Search what you want

Sunday, April 5, 2015

ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang dapat diambil, teknik ini didasarkan pada matematik dan psikologi. intinya bagaimana kita mmenentukan sebuah pilihan dari beberapa alternatif pilihan yang kita punya, dengan mempertimbangkan kriteria yang kita buat.

sebagai contoh, saya akan membeli sebuah mobil dari beberapa merek mobil yang saya minati, serta saya juga memiliki kriteria yang memiliki prioritas. 

jika saya mempertimbangkan hal-hal seperti ini,
1. realibility dua kali lebih penting dari pada style
2. style tiga kali lebih penting dari pada fuel economy
4. reability empat kali lebih penting dari pada fuel economy

maka akan didapatkan matriks

setelah mendapatkan matriks tersebut maka:
step 1: kuadratkan matriks

step 2: jumlahkan setiap kolom dalam satu row untuk eigenvektor 1
step 3: normalisasi dengan membagi total dalam satu baris dengan total nilai seluruhnya
step 4: cari nilai eigenvektor yang kedua dengan mengulangi step 2 dan 3
step 5 : bandingkan nilai eigenvektor1 dan 2  yang didapatkan untuk menentukan besarnya perubahan nilai
karena perubahannya sudah tidak terlalu besar, dapat di asumsikan bahwa nilainya sudah konvergen, maka iterasi diberhentikan sampai mencari nilai eigen 2 saja.

maka:



lalu apakah yang harus kita lakukan ketika sudah memiliki prioritas dari  beberapa kriteria???
langkah selanjutnya yaitu mencari, mobil (alternativ) mana yang memiliki nilai terdekat dengan prioritas yang kita miliki. 

membandingkan setiap alternativ pada kriteria yang sama:
1. Style

diketehui hubungan tiap-tiap alternativ pada kriteria Style, sebagai berikut:

setelah melakuakn pencarian niali eigen hingga nilai yang didapatkan dianggap sudah konvergen (selisih nilai eigen sekarang dengan nilai eigen sebelumnya yang kecil) maka berhentilah untuk iterasi selanjutnya. didapatkan nilai:



2. reliability


diketehui hubungan tiap-tiap alternativ pada kriteria reliability sebagai berikut:
didapatkan pula nilainya, sebagai berikut

3. fuel economy
untuk kriteria yang satu ini dapat kita lihat konsumsinya Miles/Galoon



jadi, dari hasil tersebut diketahui bahwa Miata memiliki nilai yang paling besar, maka, Miata yang akan dipilih.




~SEKIAN AHP~


apakah AHP itu telah selesai?
belum juga.
kita harus memeriksa apakah perbandingan berpasangan sudah konsekuen atau belum? dapat kita periksa menggunakan Consistency Ratio(CR), dengan nilai:
CR <=0.1  ----------> Konsisten
0.1 < CR <= 0.15 -->  Agak Konsisten
CR > 0.15  ----------> Tidak Konsisten

rumus:
CR=CI/RI

misalnya kita akan melihat kekonsistenan nilai dari perbandingan berpasangan antar alternative di kriteria Style

kita akan mengalikan dua matriks tersebut
Kemudian kita menghitung Consistency Vector dengan menentukan nilai rata-rata dari weighted sum vector:
nilai rata-rata vektornya adalah 
p = (4.4303+4.4342+4.4358+4.4385)/4=4.4347


setelah mendapatkan nilai rata-rata, kita akan mencari nilai Consistency Index
CI=(p-n)/(n-1)=(4.4347-4)/(4-1)=0.4347/3=0.1449

setelah didapatkan CI kita masih membutuhkan nilai Random Index (RI) yang sudah bisa langsung didapatkan dari tabel
karena n kita gunakan adalah 4 maka kita ambil nilai CI dengan n = 0.90

maka 
CR=CI/RI=0.1449/0.9=0.161

nilai CR > 0.1 yang menandakan masih ada penilaian kriteria yang kurang konsisten.


No comments:

Post a Comment